Rapidin juga mencurigai ada motif tersembunyi di balik keputusan tersebut, termasuk potensi kekayaan sumber daya alam di kawasan empat pulau tersebut yang mungkin menjadi incaran.
“Saya curiga, jangan-jangan ada tambang Nikel di empat pulau ini, agar dapat lagi dimainkan seperti Blok Medan yang ada di Maluku dan agar nikel tersebut bisa ekspor secara ilegal ke China,” ujarnya.
Sebagai putra daerah Sumatera Utara sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin menyatakan ketidaksetujuannya atas langkah pengambilalihan wilayah tersebut. Ia menilai, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara seharusnya fokus pada pembangunan daerah sendiri tanpa menciptakan konflik yang tidak perlu.
“Sebaiknya Pemprov Sumut berkonsentrasi saja membangun Sumatera Utara dan membuat terobosan pembangunan meski dengan APBD yang sangat terbatas dan tidak membuat gejolak yang tidak penting di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait