MEDAN, iNewsMedan.id - Polemik dualisme kepengurusan Yayasan Perguruan Darma Agung (YPDA) yang berkepanjangan menuai keprihatinan mendalam dari para alumni Universitas Darma Agung (UDA). Mereka menilai, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) tidak mengambil sikap tegas dalam menyelesaikan konflik tersebut, sehingga kisruh ini terus berlarut-larut.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UDA, G. Sembiring, didampingi sejumlah alumni dari berbagai fakultas, menyampaikan kekecewaannya.
"LLDikti Wilayah I Sumut, yang berperan mengawasi perguruan tinggi swasta, dinilai tidak tegas menyelesaikan konflik tersebut. Kami berharap LLDikti tidak membiarkan ini berlarut," tegasnya, Selasa (29/4/2025).
Para alumni mendesak LLDikti untuk bertindak sesuai mekanisme dan aturan yang sah dalam pengangkatan pengurus yayasan UDA, serta tidak berpihak pada salah satu kubu. Mereka berpendapat, jika LLDikti sejak awal mengambil sikap tegas, polemik yayasan tidak akan meruncing seperti saat ini.
"Setahu kami, ketua YPDA yang sah adalah Partahi Siregar dan masa jabatannya berakhir 2027. Karena itu, para alumni berharap agar LLDikti cermat dan hanya mengakui satu pengurus yayasan saja. Bagaimana mungkin ada yayasan baru muncul, sementara pengurus YPDA yang sah belum berakhir masa jabatannya," ujar G. Sembiring.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait