Dr. Rozi menyarankan agar format debat diperbaiki, fokus pada pemaparan visi dan misi yang konkret untuk Sumatera Utara. "Tidak ada manfaatnya jika yang terlihat hanya ejekan dan serangan pribadi," jelasnya.
Insiden kericuhan pendukung yang terjadi pada debat putaran kedua pada Rabu (6/11/2024) di Hotel Santika Dyandra, menambah kekhawatiran akan proses demokrasi dalam Pilgub Sumut. Dalam peristiwa tersebut, pendukung pasangan calon Edy Rahmayadi-Hasan Basri dan Bobby Nasution-Surya terlibat adu lempar setelah debat berakhir. Calon gubernur dari masing-masing pihak pun dikabarkan sempat terkena lemparan botol air mineral dari pendukung mereka.
Kejadian ini menegaskan perlunya perbaikan dalam cara debat politik yang dilaksanakan, agar proses demokrasi tetap berjalan dengan damai dan konstruktif. "Mari kita tunjukkan cara debat yang sehat untuk mencerahkan masyarakat," tutup Dr. Rozi.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait