Senada dengan itu, alumni Fakultas Hukum UDA, S. Peranginangi, menduga pengunduran diri Ansori Lubis di tengah dualisme yayasan menunjukkan keinginan untuk melepaskan tanggung jawab sebagai rektor. Hal ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan alumni terhadap kondisi UDA saat ini.
"Kami sangat menyayangkan sikap yang telah beliau ambil, seharusnya ia memiliki tanggung jawab agar kampus tetap kondusif, bukan meninggalkan kampus dalam kondisi seperti sekarang ini," timpal S. Peranginangi.
Ia juga menduga, pengunduran diri sebelum masa jabatan berakhir menimbulkan kecurigaan akan keseriusan Ansori Lubis dalam menjalankan amanah untuk memajukan kampus.
"Kami sedih melihat kondisi kampus UDA almamater kami. Wajar jika kami para alumni dan adik adik mahasiswa mempertanyakan integritasnya beliau memajukan UDA," katanya.
Sejumlah mahasiswa UDA secara kompak menyampaikan harapan agar seluruh pihak terkait, baik pihak UDA maupun yayasan, dapat berpikir jernih dan bijaksana, tidak mengedepankan kepentingan pribadi, dan memprioritaskan masa depan mahasiswa serta kemajuan UDA.
"Harapan kita pihak yayasan dan semua pihak termasuk LLDikti duduk bersama menyelesaikan persoalan yang tengah melanda UDA. Tidak ada masalah yang tidak selesai jika para pihak tidak mengedepankan ego," ujar perwakilan mahasiswa UDA.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait