Selain kebutuhan pangan dan perlengkapan pribadi, tim relawan juga bekerja sama dengan penyedia air bersih karena akses air bersih di beberapa daerah sangat terbatas.
"Kami juga tengah mengupayakan penyediaan alat filter air atau titik air bersih permanen agar kebutuhan air aman dapat terpenuhi," ujar Ferry.
Dalam proses distribusi, Ferry mengakui ada sejumlah kendala, terutama soal transportasi udara yang sangat terbatas karena tingkat trafik yang rendah dan sulit mendapatkan pesawat sewa. Namun, bantuan dari Dit Polairud yang menyediakan transportasi udara membawa barang sebanyak 2,5 ton sangat membantu kelancaran pengiriman bantuan.
"Selain itu, pihak Polda Sumatera Utara dan TNI turut membantu pengamanan dan koordinasi distribusi di lapangan," terangnya.
Haikal dan Hibat, dua relawan dari Kitabisa yang turut terlibat, menyampaikan rencana pendistribusian bantuan di Desa Tualang, Kabupaten Langkat, serta tiga titik lainnya di Langkat dan juga Aceh Tamiang jika memungkinkan.
"Bantuan yang disalurkan meliputi pampers, pakaian, kebutuhan anak, dan makanan siap konsumsi," ucap mereka.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
