Untuk melancarkan aksinya, Har diduga menggunakan dua orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berinisial R dan M sebagai kaki tangan. "Mereka yang menjalankan perintah si ajudan untuk mengutip ke napi-napi narkoba yang masih bermain tadi," ujar sumber.
Ketika dikonfirmasi, ajudan Kalapas berinisial Har justru terkesan berkelit. Ia membantah dengan mengatakan bahwa dirinya sudah lama tidak lagi menjabat sebagai ajudan.
"Saya tidak lagi ajudan sudah lama, Bang. Saya sudah staf KPLP biasa. Tidak ada modus apa pun yang saya jalankan, Bang. Izin, Bang," kilahnya pada Kamis (20/11/2025). Ia juga menampik ketika disebutkan dua nama WBP yang terlibat dalam praktik tersebut. "Enggak ada, Bang. Iya serius, Bang," dalihnya kembali.
Namun, keterangan ini dibantah oleh sumber yang menyatakan Har masih aktif mendampingi Kalapas. "Setiap hari juga masih bersama Kalapas, kok. Bohong dia kalau mengaku sudah lama tidak lagi jadi ajudan," pungkas sumber.
Sementara itu, Kalapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan, Herry Suhasmin, yang turut dikonfirmasi mengenai dugaan pungli yang melibatkan ajudannya, hingga kini masih memilih bungkam dan belum memberikan keterangan resmi.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
