Ia menambahkan, pihaknya ingin mempertegas posisi kopi Indonesia bukan hanya sebagai komoditas, tetapi juga bagian dari warisan budaya dengan kualitas kelas dunia.
"Kami ingin menunjukkan bahwa kopi Indonesia bukan hanya komoditas, tetapi bagian dari warisan budaya dan kualitas dunia," sambungnya.
Anggota AEKI yang berfokus pada pengembangan dan ekspor kopi spesialti, FnB Coffee dan Indonesia Specialty Coffee, menampilkan beragam varian unggulan. Beberapa di antaranya adalah Arabika Gayo, Kintamani, Toraja, hingga Java Luwak Coffee.
Selain pameran produk, booth AEKI-AICE juga direncanakan menjadi pusat kegiatan interaktif untuk menarik minat pembeli internasional. Kegiatan yang diselenggarakan meliputi cupping session (uji cita rasa), diskusi bisnis ekspor, dan temu mitra dagang internasional.
Partisipasi aktif industri kopi di TEI 2025 ini menunjukkan pertumbuhan dan adaptasi sektor kopi Indonesia terhadap tren global, termasuk meningkatnya permintaan untuk produk berkelanjutan, organik, dan berkualitas tinggi. TEI ke-40 akan berlangsung hingga 19 Oktober 2025.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait