"Kita tunggu hasil pemeriksaannya. Apa penyebab kematiannya serta apakah bayi malang itu hasil inses atau tidak. Karena keduanya ini memang kakak beradik, tapi mereka juga berpacaran," sambung Gidion, sebuah pernyataan yang sontak menambah kengerian.
Dari pengakuan NH yang memilukan, terungkap sekelumit kisah tragis. Ia mengaku melahirkan bayinya seorang diri di sebuah barak terpencil di Tambunan Sicanang, Belawan, pada 3 Mei 2025. Empat hari kemudian, pada 7 Mei 2025, sang bayi jatuh sakit. NH sempat membawanya ke RS Delima Simpang Martubung.
Dokter mendiagnosis bayi mungil itu kekurangan gizi akibat lahir prematur dan menyarankan rujukan ke RS Pringadi untuk perawatan intensif. Namun, diliputi ketakutan karena tak memiliki identitas keluarga, NH menolak dan membawa bayinya kembali ke barak. Sebuah keputusan yang berujung fatal.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait