Awalnya pelaku tercatat mendaftarkan diri ke poly kandungan untuk berobat. Dia lalu mendapat nomor antrean terakhir.
Namun sebelum tiba giliran, DRP menerobos antrian dan menemui tim medis yang sedang berdinas, selanjutnya meminta obat penyubur untuk program bayi tabung. Padahal dia berstatus lajang.
Petugas medis lalu menjelaskan bahwa pihak rumah sakit tidak menyediakan program bayi tabung. Setelah itu pelaku meninggalkan lokasi kejadian.
“Tetapi tidak lama kemudian, pelaku datang kembali ke RSUD dengan membawa kantung plastik warna cream berisi cairan [diduga bensin],”ujar Eri.
Tidak lama kemudian dia membakar rumah sakit lalu melarikan diri.
Editor : Ismail
Artikel Terkait