Ia menekankan bahwa seorang pemimpin harus mampu menjadi teladan, mampu mengontrol emosi dan berkomunikasi dengan baik kepada publik dan lawan bicaranya.
“Badko HMI Sumut menilai Edy tidak memiliki kemampuan ini, malah sebaliknya, pola komunikasinya selama menjabat terbilang buruk, yang menyebabkan disharmonisasi dalam Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara,” tambah Yusril.
Selain itu, Yusril juga menilai beberapa proyek infrastruktur yang diinisiasi selama masa jabatan Edy mengalami kendala. Ia menduga hal itu diakibatkan gaya kepemimpinan Edy yang kurang fleksibel.
"Kritik terhadap Edy Rahmayadi tidak hanya datang dari kalangan pemerintahan, tetapi juga dari berbagai elemen masyarakat yang berharap agar nantinya Gubernur Sumatera Utara bisa lebih mengedepankan dialog dan kolaborasi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," tandas Yusril.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait