"Sederhananya memberi pelajaran kepada Amerika Serikat dan NATO, bahwa dunia ini tidak boleh di run oleh satu orang saja atau satu negara saja atau satu kelompok saja. Penyebab mengapa Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil langkah agresif berupa serangan militer ke Ukraina yang sebenarnya bibit gejolak ini sudah terjadi sejak lama, di mulai pasca runtuhnya Union of Soviet Socialist Republics (USSR) atau Uni Soviet di tahun 1991," ujarnya.
"Peristiwa tersebut membuat Uni Soviet (USSR) terpecah-pecah, kemudian disusul negara Lithuania dan Luthvia yang diundang atau masuk bergabung ke dalam NATO, kala itu Presiden Rusia Vladimir Putin masih tidak bergeming, pasalnya negara-negara itu secara geografis letaknya masih berada jauh dari Rusia," tandas Ibnu Kaban.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait