Grand plan yang kongkrit, solid serta komprehensif dari seluruh aspek kenegaraan, menjadi sangat penting untuk dilakukan Indonesia dalam melakukan manuver yang lincah di panggung politik luar negeri, seperti halnya yang dilakukan presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Ibnu Kaban menjelaskan bahwa 1955 di kota Bandung, Jawa Barat telah diadakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang menjadi cikal bakal lahirnya Gerakan Non-Blok (GNB).
Hasil dari pertemuan tersebut, kata Ibnu Kaban menciptakan sebuah kesepakatan serta penerapan prinsip dasar kerja sama antar negara yang dikenal dengan nama ‘Dasasila Bandung’, pasca pertemuan tersebut dilanjutkan kembali dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I di Beograd, Yugoslavia, yang kemudian pada 1 September 1961 Gerakan Non-Blok (GNB) resmi dikukuhkan.
"Luar biasanya lagi, Soekarno menjadi salah satu penggagas berdirinya Gerakan Non-Blok (GNB), gerakan ini bertujuan untuk menentang segala bentuk kejahatan dunia, salah satunya dominasi asing di percaturan politik dunia," terangnya.
Menurut Ibnu Kaban, konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung saat ini, dilakukan Presiden Vladimir Putin untuk memberikan pelajaran bagi Amerika Serikat dan NATO. Dalam jajak pendapat tersebut, dirinya menegaskan bahwa pergerakan dunia itu tidak boleh didominasi oleh satu negara ataupun salah satu kelompok saja.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait