Kendati begitu, Sugeng Riyanta mengaku bahwa hal ini merupakan pemicu atau penyemangat untuk membenahi Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Ini semua menjadi penyemangat bagi saya untuk lebih giat bekerja. Lebih giat menyadarkan temen-temen, bahwa pemerintah itu tugasnya melayani rakyat," sebut Sugeng Riyanta.
Sugeng Riyanta mengungkapkan sejumlah persoalan di lingkup Pemkab Tapteng yang harus dibenahi olehnya.
"SPBE kita sudah keluar, hasilnya jelek. Kemudian, indeks Penyelenggaraan pemerintah daerah dari Menteri Dalam Negeri kita rendah dengan nilai 2,6. Kemudian Indeks AKIP kita rendah, Indeks Reformasi Birokrasi kita rendah, belum indeks-indeks yang lain. Stunting kita tinggi, kemiskinan tinggi," tambah Sugeng Riyanta.
"Nah, ini akan kita coba. Dengan penilaian hari ini, kedepan akan kita perbaiki semampu kita," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sugeng Riyanta menyebut, hasil penilaian ini jauh sebelum dirinya menjabat sebagai Pj Bupati Tapteng.
"Saya ini menjabat 15 November 2023. Penilaian ini jauh sebelum saya. Jadi, saya ini dapat ekornya saja. Penilaian ini kan tim turun sebelum saya ada di situ," ucap Sugeng Riyanta.
"Makanya saya tidak malu. Karena ini kan kinerjanya orang lain. Tugas saya justru membenahi ini," tegas Sugeng Riyanta.
Disinggung soal penurunan peringkat akibat kinerja kepala daerah sebelumnya, Sugeng Riyanta enggan berkomentar banyak atas hal tersebut.
"Siapa pun lah itu. Masyarakat bisa menilai," sebut Sugeng Riyanta.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait