Perjalanan Elon Musk ke Israel berlangsung setelah ia tersandung tuduhan menyembunyikan sentimen "anti-Semit". Spesifiknya, ia sepakat dengan sebuah postingan yang menuduh orang-orang Yahudi "mendorong kebencian dialektis terhadap orang kulit putih yang mereka klaim ingin orang-orang berhenti gunakan untuk melawan mereka".
Sebelumnya, ia juga terlibat perselisihan dengan Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL), sebuah kelompok advokasi Yahudi, yang menuduhnya memperbolehkan ujaran kebencian terhadap X. Musk telah membantah tudingan anti-Semitisme dan mengancam akan menggugat organisasi tersebut.
Konflik yang dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober telah menelan ribuan korban jiwa di kedua belah pihak dan menyebabkan krisis kemanusiaan serta kehancuran yang meluas di Gaza. Seiring eskalasi konflik, tegangan antara komunitas pro-Palestina dan pro-Israel di seluruh dunia juga meningkat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait