"Jadi filosofi naga itu, seperti itu. Jadi Tri Sula Weda itu inilah dia. Maka dalam negara itu tujuannya untuk mencapai Tri Sakti yaitu kedaulatan, kemandirian dan kepribadian dalam kebudayaan yaitu gotong royong dan juga termasuk dari Rukun Islam," kata Tuwan Imam.
"Tergantung kita yang memandangnya, kalau dipandang baik, baiklah dia. Tapi kalau dipandang buruk, buruk lah dia. Tidaklah orang membuat sesuatu itu kalau tidak mempunyai makna. Karena kita di dunia ini bukan untuk saling menyalahkan, Kalau pun ada yang salah maka kita saling mengingatkan kalau ada yang lemah saling menguatkan itulah manusia," jelasnya.
Maka dikatakan kemanusiaan yang adil dan beradab saling mengingatkan dan menguatkan maka timbul persatuan. Kita manusia ini diciptakan berdasarkan persatuan dan kasih sayang. Dari kasih sayang itu barulah datang karunia Allah itulah keturunan dari keturunan itu timbullah persaudaraan itulah manusia.
"Maka intinya, apapun yang dibuat di Kampung Matfa filosofi-filosofi itu mengarah kepada persatuan dan kasih sayang. Bersabar, Bersyukur dan berbagi ini termasuk dari filosofi naga kepala tiga itu. Maka naga itu dia tidak akan menjadi naga sebelum menghilangkan hawa nafsu dunianya. Maka naga itu sebagai penjaga dan pelindung bagi sebuah tempat," tandas Tuwan Imam.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait