IPW: Penegakan Hukum TNI di Solok dan Medan Tidak Libatkan Polri, Picu Ketidakpastian Hukum

JAKARTA, iNewsMedan.id - Indonesia Police Watch (IPW) meminta perhatian Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, untuk menertibkan aparaturnya yang melakukan intervensi dalam kewenangan penegakan hukum di Kabupaten Solok dan Medan. IPW menilai tindakan TNI dalam proses penegakan hukum tersebut dapat mengganggu tatanan hukum yang berlaku.
Di Kabupaten Solok, Kodim 032/Solok menerbitkan Surat Perintah Nomor: Sprin/85/II/2025 tentang Penertiban Emas Tanpa Izin (PETI) pada 17 Februari 2025. Sementara di Medan, prajurit TNI AD dari Kodam I Bukit Barisan menggerebek gudang oli palsu di Deliserdang dan Medan pada 19 Februari 2025, menyita lebih dari 30 truk barang bukti.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, menyatakan bahwa kedua kegiatan penegakan hukum tersebut tidak melibatkan Polri sebagai pihak yang berwenang.
"Dua peristiwa intervensi aparat TNI dalam penegakan hukum di Kabupaten Solok, Sumatera Barat dan di Medan, Sumatera Utara akan menimbulkan kekacauan dalam aspek tatanan hukum yang benar berdasarkan UU, selain dapat dinilai sebagai intervensi kewenangan penegakan hukum yang menjadi tupoksi Polri, juga akan berpotensi menimbulkan gesekan antara aparatur negara di lapangan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (22/2/2025).
Editor : Chris