get app
inews
Aa Text
Read Next : Dugaan Korupsi Rp817 Juta, Kejati Sumut Tahan Kadis Budpar Ekraf Provsu

Perampasan Aset Hasil Tindak Pidana Korupsi Efek Jera Bagi Koruptor

Senin, 27 November 2023 | 13:28 WIB
header img
Manguni WD Sinulingga, S.H., M.H, Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara 2023. Foto: Istimewa

 

  1. Perampasan Aset Hasil Korupsi

Kejahatan Korupsi memiliki karakteristik tersendiri selalu berkorelasi dengan uang dan kekuasaan. Pelakunya memiliki kekuasaan, apakah politik, ekonomi, birokrasi, hukum maupun pengaruh. Korupsi perbuatan merugikan keuangan negara untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporat, baik dengan menyalahgunakan kewenangan karena jabatan atau kedudukan, melakukan pemerasan, suap-menyuap, menerima gratifikasi dan perdagangan pengaruh trading in influence.

Tindak pidana korupsi berupa suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi, selalu berhubungan dengan persoalan uang. Korupsi selalu berkorelasi dengan uang dan kekuasaan. Tujuan utama pelaku korupsi untuk mendapatkan harta kekayaan yang sebanyak-banyaknya, sehingga cara yang efektif memberantasnya dengan merampas hasil kejahatan korupsi tersebut.

 Konstruksi hukum pidana Indonesia masih bertujuan untuk mengungkap tindak pidana yang terjadi, menemukan pelakunya menghukum pelaku dengan sanksi pidana penjara. Jika Koruptor hanya dijatuhi hukuman penjara tapi harta hasil kejahatan korupsinya tidak dikembalikan ke negara dan tidak dimiskinkan, ketika bebas dari penjara, pelaku masih kaya dengan harta hasil korupsi maka koruptor masih bisa tebar pesona. Dampaknya, pemidanaan koruptor dipandang tidak maksimal, melukai rasa keadilan masyarakat dan tidak memberikan efek jera.

Untuk memaksimalkan penanganan kejahatan korupsi  perlu dilakukan penyitaan dan perampasan aset hasil Tindak Pidana Korupsi dengan instrumen hukum pidana yang efektif dan efisien dan segera. Tindak Pidana Korupsi modus operandinya semakin berkembang, semakin kompleks karena melibatkan pelaku yang terpelajar dan seringkali bersifat transnasional atau lintas negara dengan motif ekonomi kerakusan untuk mendapatkan harta kekayaan yang sebanyak-banyaknya.  

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut