Kedua, jika anaknya sarjana dan sukses, bantulah orang miskin karena penderitaannya. Bukan karena melihat latar belakang agama, suku dan ras. Ikuti jejak dr Sofyan Tan agar tidak ada lagi orang miskin yang kurang beruntung di sekitar kita.
Sofyan Tan sempat mengungkapkan bahwa dalam sepekan terakhirnya dirinya banyak merenung, berpikir keras mengingat situasi politik dalam beberapa minggu belakangan. Bahwa masyarakat hari ini sedang mencaci maki para Anggota DPR. Hanya gara-gara kelakuan beberapa oknum anggota, seakan-akan seluruh anggota DPR adalah sama kelakuannya. Dirinya merasa apakah cukup berhenti sampai di sini sebagai anggota DPR. Karena sepertinya 17ribu anak dari keluarga miskin yang berhasil dikuliahkan gratis selama dirinya menjabat, hingga 3700 sekolah dibantu beasiswa dan fasilitas sarana prasarannya seakan tidak ada artinya.
“Saya khawatir, apakah boleh saya mundur sekarang?” ucapnya disusul jawaban “Tidak, Pak. Jangan,” oleh ribuan peserta mahasiswa dan orangtua.
“Lalu siapa yang jaga rumah saya,” sambungnya.
“Kami pak. Kami siap menjaga bapak,” disambut undangan yang hadir.
Sofyan Tan pun mengungkapkan bahwa bapak ibu orang tua mahasiswa dan seluruh mahasiswa adalah saudara kandungnya. Karena sama-sama punya nasib serupa yakni berangkat dari latar belakang orang susah seperti dirinya dulu. Karena itu dia berpesan jangan menyerah dengan kemiskinan. Terus belajar dan bekerja keras hingga suatu saat bisa buktikan anak-anak yang kuliah hari ini mampu mengubah nasib keluarga jadi lebih baik.
“Bapak ibu adalah saudara kandung saya karena kita sama-sama dari keluarga yang susah. Jangan menyerah karena kemiskinan. Pacu semangat anak-anak agar belajar keras, buktikan bahwa kalian bisa mengubah nasib keluarga” pungkasnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait