MEDAN, iNewsMedan.id - Ketua DPRD Sumatera Utara, Erni Ariyanti Sitorus, menuai kritik tajam dari pengamat politik Bakhrul Khair Amal. Erni dianggap belum dewasa dan terlalu "baperan" dalam menghadapi kritik, terutama setelah ia melaporkan seorang Wakil Ketua DPRD Deli Serdang berinisial HS ke Polda Sumut atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan ini bermula dari komentar HS di media sosial terkait artikel yang menyebut Erni sebagai "Bestie Politik" Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
Menurut Bakhrul, tindakan Erni yang langsung membawa masalah ini ke jalur hukum menunjukkan ketidakmampuannya sebagai pemimpin. Ia seharusnya bisa menyelesaikan perbedaan pendapat dengan dialog atau musyawarah, bukan langsung melapor ke polisi.
"Seharusnya dia (Erni) bisa bertabayun dan berdiskusi lalu bertanya," kata Bakhrul. "Penyelesaian itu kan bisa dilakukan dengan perspektif kepemimpinan. Karena akan dilihat nanti kedewasaannya dalam berpolitik."
Laporan Polisi Dituding Ajak Kegaduhan
Laporan yang dibuat Erni terkait komentar HS di media sosial dinilai Bakhrul berlebihan. Komentar tersebut, yang berisi balasan "soulmate" dan emoji hati, dianggap tidak mengandung unsur penghinaan. Bahkan, netizen lain pun turut berkomentar serupa. Namun, hanya HS yang dilaporkan.
"Penggunaan bahasa-bahasa dalam komentar di akun instagram tersebut tidak terlalu menyudutkan atau sampai menghina," jelas Bakhrul. "Kata 'bestie' itu kan artinya sahabat lalu disambung dengan komen-komen lain."
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait