JAKARTA, iNewsMedan.id - Fenomena kesenjangan sosial tengah menjadi tren di platform media sosial TikTok. Sejumlah warganet ramai-ramai membuat konten bertema ketimpangan sosial, yang kemudian memicu beragam reaksi dari pengguna lain—baik dukungan maupun kritik.
Tren ini mendapat perhatian luas lantaran dianggap menghibur, meski mengangkat isu yang sensitif. Format kontennya sederhana: menampilkan dua kalimat yang mencerminkan ketimpangan sosial secara halus namun menggelitik.
Salah satu contoh konten yang viral adalah potongan percakapan mengenai suara kipas angin yang dikira suara hujan, yang oleh sebagian pengguna dianggap mencerminkan perbedaan pengalaman hidup berdasarkan status ekonomi.
Meski banyak yang menilai tren ini sebagai hiburan ringan, tak sedikit pula yang mempertanyakan sensitivitasnya terhadap isu sosial yang lebih dalam.
Contoh Konten Kesenjangan Sosial yang Viral
Contoh konten kesenjangan sosial yang viral di TikTok adalah, "Yang kamu maksud AYCE adalah all you can eat, tapi di otak aku es krim".
Dari kalimat itu, bisa dijelaskan kalimat pertama dapat dimaknai makanan dengan harga cenderung mahal, sedangkan di kalimat kedua es krim yang harganya relatif murah.
Perbedaan makna dari kalimat pertama dan kedua ini yang dianggap sebagai tren Kesenjangan Sosial. Contoh lain yang bisa dipakai adalah "Kamu manggilnya Papah, aku manggilnya Bapak". Untuk contoh yang ini sebetulnya tidak begitu valid, karena itu hanya referensi panggilan, tidak mendefinisikan kekayaan seseorang.
Reaksi Netizen Pro-Kontra soal Tren Kesenjangan Sosial
Meski terkesan menghibur, tren Kesenjangan Sosial ini ternyata banyak memicu komentar pedas. Salah satunya datang dari akun X @tan***, dia bilang begini, "Lagi ramai tren kesenjangan sosial dibuat jadi bahan lucu-lucuan. Ini lagi pada coping mechanism karena pahitnya realita atau memang kekurangan bahan candaan?".
Si netizen melanjutkan, "Tren ini kayak 'Let them eat cake' versi Gen Z. Gak pada takutkah orang jadi minim empati gara-gara tren ini?".
Komentar tersebut langsung disanggah oleh netizen lain.
"Hah? Gak apple to apple, masa lu gak bisa bedain tren kesenjangan sosial di mana mostly pembuat videonya ada di posisi ekonomi rendah sama 'let them eat cake'? Revolusi Prancis itu disebabkan oleh kaum bangsawan yang hedon ketika rakyatnya menderita," kata si netizen.
Jadi, itu dia pembahasan mengenai tren kesenjangan sosial yang sedang viral di TikTok. Apakah Anda sudah membuat konten kesenjangan sosial di akun media sosial atau termasuk kelompok yang menentang tren ini?
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait