Dia menambahkan, apabila hal ini terus dibiarkan, maka tindakan tersebut akan terus berlanjut dan masyarakat dikhawatirkan termakan hasutan yang dilakukan oleh oknum oknum yang melakukan itu.
"Kami yakin ada aktor intelektual yang bemain di belakang ini. Mereka yang memasang dan menebarkan selebaran selebaran itu diduga orang suruhan atau bayaran. Tapi, kami tidak bisa menunduh. Biar aparat kepolisian yang mengusut tuntas siapa aktor intelektual di balik ini. Hal ini memang harus dilaporkan biar opini masyarakat tidak terbentuk. Kami yakin elektabilitas Pak Bobby tidak akan turun hanya karena ada laporan ini," tambahnya.
Dia juga mengatakan, saat ini cara fitnah tidak bisa dilakukan untuk mencapai kemenangan. Sebab, menebar fitnah bukanlah budaya warga Indonesia.
"Kami tim hukum Bobby-Surya menantang orang orang yang menebar fitnah. Para buzzer yang memperkeruh suasana pesta demokrasi ini. Kami akan hadapi siapapun orang yang dibalik ini. Menyuruh melakukan ini. Apa yang dilakukan mereka tidak patut untuk dicontoh," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Hukum Bobby-Surya, Ranto Sibarani menambahkan, laporan ini dilakukan karena adanya dugaan tindak pindana yang sudah menciderai demokrasi lewat menyebarkan fitnah.
"Tidak ada orang yang kebal hukum. Semua yang melanggar hukum harus diproses sesuai ketentuan yang berlaku meskipun berkaitan dengan pesta demokrasi," ucapnya.
Pihaknya tidak akan diam apabila ada hal hal yang mencinderai pasangan Bobby - Surya dalam kontestasi Pilgubsu ini.
"Biarkan masyarakat memilih pemimpin atau gubernur karena programnya. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mau dihasut. Pemimpin yang melemparkan fitnah untuk menghasut masyarakat artinya pemimpin itu tidak punya program," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait