Akhyar Nasution mengungkapkan bahwa kepling juga harus mencari sebanyak 5 orang setiap hari. Hal itu harus didokumentasikan dalam bentuk video dan dilaporkan ke camat.
"Kemudian setiap hari setiap kepling itu mencari 5 orang minimal, divideokan yang mengatakan mendukung calon tertentu dan itu video dilaporkan ke camat dan ini tekanannya itu dari lurah dan camat, nah camat-camat dan lurah ini kan PNS," terang Akhyar Nasution.
Jika tugas tersebut tidak dilaksanakan, sebut Akhyar Nasution, maka sang kepling diancam akan dicopot. Ia pun meminta hal-hal seperti itu segera dihentikan.
"Kalau tidak terealisasi, ancamannya ya, nanti akan diberhentikan selaku kepling. jadi kita jangan begitu lah. Jangan mentang-mentang sedang berkuasa menggunakan kekuasaan untuk kepentingannya sendiri," tegas Akhyar Nasution.
Ditanya soal calon yang mengerahkan para kepling, Akhyar enggan mengungkapkannya. Kendati begitu, ia menyebut calon itu satu paket di Pemilihan Wali Kota Medan dan Pemilihan Gubernur Sumut 2024.
"Kepada calon tertentu lah, dua-duanya (Pilgub Sumut dan Pilwalkot Medan) satu paket," tandasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait