Pilkada Tapsel “Agak Laen”, Dolly: Bukan Dinasti, Hanya Untuk Keberlanjutan Pembangunan

Ismail
Dolly Pasaribu bertekad maju sebagai calon Bupati Tapsel periode 2024-2029 semata-mata demi keberlanjutan pembangunan. (Ist)

Di antara elemen-elemen nilai budaya yang paling bertahan dari ancaman korosi atau entropi dalam masyarakat Batak adalah pandangan mengenai anak dan kesediaan berkorban habis-habisan untuknya. Konsep anak dalam budaya Batak bahkan tak terbatas pada anak kandung.

Shohibul Ansor Siregar menyebut pertemuan keluarga di Pilkada Tapsel sebagai cara mempertahanan “Mahkota Dinasti Kerajaan Pasaribu” dimana keluarga yang telah berusaha membangun hegemoni ini, setelah tiga periode menguasai Tapsel, kini kembali ingin melanjutkan kekuasaan. 

Menanggapi komentar tersebut, Dolly Pasaribu menegaskan tidak ada maksud untuk mempertahankan dinasti. ‘’Saya hanya berupaya mendapat kesempatan sesuai aturan,’’ tegas Dolly berbicara kepada wartawan di Medan lewat sambungan telepon whatsapp, Senin (19/8). 

Dolly menyebut periodenya tidak genap 5 tahun, karena dirinya dilantik Februari 2021. Namun untuk keberlangsungan pembangunan dan agenda Pilkada Serentak maka pemilihan diadakan tanggal 27 November 2024 yang akan datang. 

Yang menjadi catatan penting, kata Dolly, di awal masa kepemimpinannya terjadi pandemi Covid-19 selama 2 tahun. ‘’Ini menjadi tantangan dalam kepemimpinan saya, dimana anggaran pembangunan direfocusing dimasa itu, 2021 dan 2022, sehingga pemerintah melaksanakan 60 persen untuk pengadaan alat kesehatan dan pencegahan penularan Covid-19,’’ jelasnya.

Namun Dolly menyebut kinerja Pemkab Tapsel dapat dikatakan cukup bagus dan berhasil. Ini dapat dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Tapanuli Selatan berada di atas pertumbuhan Sumatera Utara dan Indonesia, kemiskinan dan pengangguran berhasil ditekan walau belum signifikan.

Pertumbuhan Ekonomi di tahun 2019-2023 Kabupaten Tapsel berada pada posisi di atas jika dibandingkan dengan Pertumbuhan Ekonomi Povinsi Sumatera Utara, bahkan di tingkat nasional atau pusat (Indonesia).

Data BPS menunjukkan sampai pada tahun 2023, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapsel sudah mencapai pada angka 5,1 persen, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara berada pada angka 5,0 persen dan Pusat (Indonesia) sebesar 4,8 persen.

Lalu Indeks Pembangunan Manusia atau IPM menunjukkan perbaikan, dari data statistik secara nasional, untuk IPM di Tapsel sampai pada tahun 2023 berada pada angka 74,6 persen masih berada diatas IPM Provinsi Sumatera Utara 73.4 persen dan Nasional 74,4 persen dan paling fenomenal adalah angka stunting mengalami penuruan sangat baik.

‘’Tapsel menjadi rujukan dalam penanganan stunting di Sumatera Utara dan bahkan kami beserta Ketua TP PKK mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN Republik Indonesia atas capaian ini,’’ sebut Dolly.

Editor : Ismail

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network