Dikatakan Anggit, setibanya di luar kamar, AEA dan GAP kemudian berlari menuju area poliklinik. Di tempat tersebut, keduanya mengikat sarung yang dibawa ke tembok besi kemudian melompat ke luar Lapas.
Saat itu, lanjut Anggit, AEA yang terlebih dahulu melompat keluar. Kemudian ketika GAP hendak melompat, sarung yang digunakan robek sehingga GAP gagal melarikan diri dan kembali ke kamar sel.
"Lalu menurut pengakuan AEA ketika sudah berada di luar lingkungan LPKA dia langsung menuju pemukiman warga untuk meminta tolong," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait