MEDAN, iNewsMedan.id - Bus Rapid Transit (BRT) salah satu solusi memecahkan masalah kemacetan di Medan. Operasional angkutan massal modern yang didukung kesadaran masyarakat menggunanya bisa mengurangi 50 persen kemacetan.
Hal itu diungkapkan Kadis Perhubungan Medan, Iswar Lubis. dalam salah satu sesi podcast Kolaborasi Medan Berkah Edisi Ngobrol Asik Bareng Perangkat Daerah (Ngobras Pede) yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Medan, kemarin.
“Saya bisa menjamin kemacetan itu berkurang 50 persen, tetapi dengan catatan penumpang memiliki kesadaran tidak lagi menggunakan kendaraan pribadinya dan beralih ke BRT ini nantinya,” ucapnya dalam podcat yang berlangsung di Studio Dinas Komunikasi dan Informatika Medan dengan host Kabid Statistik dan Informasi Publik, Rizka Firdahlia.
Iswar menjelaskan, setiap kota mempunyai problem kemacetan lalu lintas. Kota Medan, sebagai ibu kota Sumatra Utara harus melakukan langkah-langkah mengatasi masalah ini.
“Empat sampai lima tahun ke depan, menurut saya akan stagnan dan macet total Kota Medan jika kita melakukan perubahan dan langkah-langkah lainnya,” ungkapnya.
Operasional BRT, sebut Iswar, salah satu langkah solutif. Dia menjelaskan, mengatasi kemacetan dapat dilakukan dengan mengecilkan volume atau memperbesar kapasitas. Pilihan memperbesar kapasitas dengan menambah ruas jalan, sebutnya, membutuhkan biaya yang mahal.
“Kita harus berpikir bagaimana memanajemen perjalanan. Kita kecilkan perjalanan. Hak masyarakat berpindah dari A ke B tetap kita jamin, namun dengan moda yang ditentukan oleh pemerintah yang nyamannya sama dengan kendaraan pribadinya,” ungkapnya.
Dengan BRT ini, tambah Iswar, jumlah orang yang bisa berpindah tetap sama, bahkan bisa bertambah, namun jumlah kendaraannya berkurang. Dengan demikian, kelancaran lalu lintas pun meningkat.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait