"Sehingga insiden tersebut dapat dideteksi sejak dini dan secara aktif dapat mengambil langkah-langkah pencegahan, memerangi dan menekan kejahatan TPPO," katanya.
Said menambahkan kiranya seminar tersebut dapat membangun kesepahaman semua pihak dalam upaya pencegahan TPPO. Mengingat pentingnya membentuk gugus tugas trafficking di Kota Lhokseumawe.
"Terpenting, melalui seminar ini juga selain dapat meningkatkan pemahaman peserta dan pemangku kepentingan lainnya tentang risiko TPPO, terbangunnya strategi dan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya mencegah TPPO, dan mendorong terbangunnya kesepahaman bersama untuk segera membentuk gugus tugas anti trafficking di Kota Lhokseumawe," jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan, yakni Programme Coordinator Emergency, Disaster, Climate, and Resilience Unit-IOM, Sonya Syafitri Wallenta Programme. Kemudian Yayasan Geutanyoe, dan juga seluruh jajaran Forkopimda se-Lhokseumawe.
Editor : Chris
Artikel Terkait