Peran Strategis Multi Pihak, IOM dan Pemko Lhokseumawe Bersinergi Cegah TPPO

odi siregar
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) bersama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, menggelar seminar di Aula Setdako, Lhokseumawe. Senin (31/1/2022). (Foto: Istimewa)

LHOKSEUMAWE, iNews.id - Dalam upaya pencegahan beserta perlindungan dan juga penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) bersama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, menggelar seminar di Aula Setdako, Lhokseumawe. Senin (31/1/2022). 

Kegiatan itu bertujuan untuk membentuk peran strategis masyarakat, pemerintah dan multi pihak dalam upaya pencegahan TPPO khususnya di Lhokseumawe. 

Mewakili Walikota, Asisten III Setdako Lhokseumawe dr Said Alam Zulfikar mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi IOM yang telah menginisiasi seminar TPPO yang merupakan suatu implementasi dari Undang Undang Nomor 21 Tahun 2017. 

"Upaya pencegahan TPPO tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, tetapi diperlukan sinergitas multi pihak sebagai sebuah tim bahian dari upaya bersama dalam melindungi atau memberikan hak-hak korban dan saksi, serta penegakan hukum bagi pelaku trafficking," ucapnya. 

Oleh karena itu, kata Said besar harapan mereka dari seminar tersebut dapat mendorong inisiatif pendidikan publik bagi masyarakat luas yang akan membantu meningkatkan kesadaran dan pencegahan kejahatan TPPO.

"Sehingga insiden tersebut dapat dideteksi sejak dini dan secara aktif dapat mengambil langkah-langkah pencegahan, memerangi dan menekan kejahatan TPPO," katanya. 

Said menambahkan kiranya seminar tersebut dapat membangun kesepahaman semua pihak dalam upaya pencegahan TPPO. Mengingat pentingnya membentuk gugus tugas trafficking di Kota Lhokseumawe. 

"Terpenting, melalui seminar ini juga selain dapat meningkatkan pemahaman peserta dan pemangku kepentingan lainnya tentang risiko TPPO, terbangunnya strategi dan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya mencegah TPPO, dan mendorong terbangunnya kesepahaman bersama untuk segera membentuk gugus tugas anti trafficking di Kota Lhokseumawe," jelasnya. 

Turut hadir dalam kegiatan, yakni Programme Coordinator Emergency, Disaster, Climate, and Resilience Unit-IOM, Sonya Syafitri Wallenta Programme. Kemudian Yayasan Geutanyoe, dan juga seluruh jajaran Forkopimda se-Lhokseumawe.

Editor : Chris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network