Di pantai wilayah tersebut, terlihat banyak barang seperti pakaian, mainan, perabotan, sepatu, dan harta benda lainnya yang terseret oleh arus deras dari rumah-rumah. Jalan-jalan tertutup oleh lumpur tebal dan dipenuhi pohon tumbang serta ratusan mobil yang rusak, bahkan beberapa kendaraan terbalik.
Seorang insinyur berusia 41 tahun bernama Mohamed Mohsen Bujmila menyatakan, "Saudariku tinggal di pusat kota di mana sebagian besar kehancuran terjadi. Kami menemukan mayat suami dan putranya dan menguburkan mereka."
Jumlah korban tewas yang dilaporkan oleh para pejabat masih sangat bervariasi, tetapi semuanya mencapai ribuan.
Menteri Penerbangan Sipil dari pemerintahan di Libya Timur, Hichem Abu Chkiouat, mengatakan bahwa berdasarkan perhitungan sementara, lebih dari 5.300 orang tewas. Ia juga menyebutkan bahwa jumlah tersebut kemungkinan akan terus meningkat, bahkan mungkin akan dua kali lipat.
Juru bicara otoritas timur Libya, Tariq Kharaz, mengungkapkan bahwa telah ditemukan 3.200 jenazah, di antaranya 1.100 belum teridentifikasi.
Ada WNI Jadi Korban?
Musibah banjir bandang di Libya ini tentu membuat para keluarga dari WNI yang tinggal di sana khawatir. Apakah ada WNI yang jadi korban?
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait