"Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar pertama dunia, batu bara terbesar ke-2 dunia, emas terbesar ke-6 dunia, tembaga terbesar ke-7 dunia serta gas alam terbesar ke-13 dunia. Kita terbuka dengan masuknya investor asing. Namun akan jauh lebih baik jika besarnya kekayaan sumber daya alam tersebut juga dapat dinikmati dan diolah langsung oleh para pemuda yang menjadi pengusaha dengan semangat patriotisme," jelas Bamsoet.
Meskipun baru berdiri pada Oktober 2019, Pemuda Batak Bersatu telah berkembang pesat dengan kepengurusan daerah di 27 provinsi dan telah menjangkau beberapa negara.
"Perkembangan ini tidak terlepas dari faktor kultur budaya Batak yang sangat menjunjung tinggi semangat persaudaraan dan solidaritas," tegas Bamsoet.
Bentangan jarak geografis tidak lantas melunturkan ciri khas jati diri dan kepribadian orang Batak yang dikenal sangat kuat menjaga tradisi dan menghormati adat. Sehingga nilai-nilai kearifan lokal mereka tetap terpelihara di manapun mereka berada.
"Misalnya konsep marsiadapari yang dari perspektif etimologi, berasal dari kata mar-sialap-ari. Secara literal, artinya adalah 'saling menjemput hari'. Makna filosofis yang terkandung di dalamnya mengajarkan kepada kita untuk membantu sesama, karena di kemudian hari, bisa jadi kita lah yang akan membutuhkan bantuan orang lain. Dalam istilah kontemporer, gagasan ini kita kenal dengan istilah gotong royong," pungkas Bamsoet.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait