MEDAN, iNewsMedan.id- Kasus campak di Sumatera Utara terus meningkat sepanjang tahun 2025. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut mencatat hingga 31 Juli 2025, terdapat 1.191 kasus suspek campak. Dari jumlah itu, 362 kasus dinyatakan positif campak dan 10 lainnya positif rubella.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Novita Saragih, menyampaikan bahwa 12 kabupaten/kota di Sumut kini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak. Kota Medan mencatat kasus terbanyak dengan 159 kasus, disusul Deli Serdang (101 kasus), dan Tebing Tinggi (16 kasus).
"Daerah lainnya meliputi Tapanuli Selatan, Dairi, Padang Lawas, Tapanuli Tengah, Samosir, Padang Lawas Utara, Mandailing Natal, Binjai, dan Pematang Siantar," ujar Novita.
Menghadapi lonjakan kasus tersebut, Dinkes Sumut melakukan sejumlah langkah penanggulangan. Mulai dari penyelidikan epidemiologi (PE), pelacakan kontak erat, penemuan kasus tambahan di sekitar penderita, hingga koordinasi lintas sektor dengan Dinkes kabupaten/kota, sekolah, dan tokoh masyarakat.
"Strategi juga kami lakukan melalui survei cepat komunitas, kajian epidemiologi, dan penyusunan mikroplanning untuk pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI)," lanjutnya.
Namun, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Sumut masih rendah. Hingga akhir Juli, baru mencapai 38,66 persen dari target nasional 58 persen. Meski begitu, capaian tersebut menempatkan Sumut di peringkat ke-5 nasional.
Editor : Ismail
Artikel Terkait