JAKARTA, iNewsMedan.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama sejumlah tokoh penting di Indonesia membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II Pemuda Batak Bersatu. Bamsoet mengingatkan kepada organisasi kepemudaan tersebut untuk turut menjaga suasana kebatinan bangsa agar tetap sejuk menjelang Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
"Sebagai organisasi berbasis kepemudaan, Pemuda Batak Bersatu juga dapat berkontribusi meningkatkan literasi politik generasi muda bangsa," katanya saat membuka Rakornas II Pemuda Batak Bersatu di Bekasi, Jumat (21/7/2023).
Dalam Rakornas II Pemuda Batak Bersatu itu juga dihadiri Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang, Komisaris Utama PT. Pertamina Patra Niaga Sumanggar Milton Pakpahan, serta Ketua Umum Pemuda Batak Bersatu Lambok F. Sihombing
Bamsoet juga menekankan pentingnya meningkatkan literasi politik generasi muda bangsa, seiring dengan jumlah pemilih pemula yang mencapai sekitar 117 juta pemilih.
"Artinya, masa depan bangsa dan negara akan sangat ditentukan oleh arah dan pilihan politik generasi muda yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya," ungkapnya.
Selain itu, Bamsoet juga mengajak Pemuda Batak Bersatu untuk turut terlibat dalam pemanfaatan sumber daya alam bangsa yang melimpah, sehingga tidak hanya dikuasi asing, melainkan juga dimanfaatkan oleh anak bangsa untuk kemakmuran bersama.
"Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar pertama dunia, batu bara terbesar ke-2 dunia, emas terbesar ke-6 dunia, tembaga terbesar ke-7 dunia serta gas alam terbesar ke-13 dunia. Kita terbuka dengan masuknya investor asing. Namun akan jauh lebih baik jika besarnya kekayaan sumber daya alam tersebut juga dapat dinikmati dan diolah langsung oleh para pemuda yang menjadi pengusaha dengan semangat patriotisme," jelas Bamsoet.
Meskipun baru berdiri pada Oktober 2019, Pemuda Batak Bersatu telah berkembang pesat dengan kepengurusan daerah di 27 provinsi dan telah menjangkau beberapa negara.
"Perkembangan ini tidak terlepas dari faktor kultur budaya Batak yang sangat menjunjung tinggi semangat persaudaraan dan solidaritas," tegas Bamsoet.
Bentangan jarak geografis tidak lantas melunturkan ciri khas jati diri dan kepribadian orang Batak yang dikenal sangat kuat menjaga tradisi dan menghormati adat. Sehingga nilai-nilai kearifan lokal mereka tetap terpelihara di manapun mereka berada.
"Misalnya konsep marsiadapari yang dari perspektif etimologi, berasal dari kata mar-sialap-ari. Secara literal, artinya adalah 'saling menjemput hari'. Makna filosofis yang terkandung di dalamnya mengajarkan kepada kita untuk membantu sesama, karena di kemudian hari, bisa jadi kita lah yang akan membutuhkan bantuan orang lain. Dalam istilah kontemporer, gagasan ini kita kenal dengan istilah gotong royong," pungkas Bamsoet.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait