MEDAN, iNewsMedan.id - Namira Purba, seorang perempuan lulusan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang berdomisili di Bukit Lawang, Kabupaten Langkat mengabdikan dirinya menjadi seorang aktivis lingkungan dan mendirikan Yayasan Sayap Proyek Indonesia.
Yayasan Sayap Proyek Indonesia adalah suatu organisasi non pemerintah yang merupakan perpanjangtanganan dari Project Wings yang berada di Jerman. Yayasan Sayap Proyek Indonesia berdomisili Desa Timbang Jaya, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dan bergerak di bidang menjaga dan melestarikan lingkungan.
Berawal dari kekhawatirannya dengan Bukit Lawang yang merupakan daerah destinasi wisata turis lokal dan mancanegara dengan sumber daya alam yang sangat bagus, akan tetapi masih banyak sekali sampah yang bertebaran. Kurangnya peran pemerintah dan masyarakat sekitar yang belum terlalu sadar dengan pentingnya kebersihan dan waste management, menjadikan Namira dan Yayasan Sayap Proyek Indonesia membuat program-program pelestarian lingkungan yang beragam.
Namira dan Yayasan Sayap Proyek Indonesia saat ini sedang berfokus membangun desa daur ulang terbesar di dunia dan sedang melakukan proses penanaman satu juta pohon di sekitar daerah Bukit Lawang.
Selain itu, Namira dan Yayasan Sayap Proyek Indonesia juga memiliki beberapa kegiatan berupa sosialisasi untuk mengajak masyarakat sekitar tentang seberapa pentingnya untuk tidak membakar sampah, tidak membuang sampah ke sungai, dan memulai kegiatan-kegiatan daur ulang.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait