Namira merasa sosialisasi mengenai sampah dan waste management penting dilakukan agar kesalahan-kesalahan dalam membuang sampah yang sudah lama dibiasakan dapat berhenti.
"Kurangnya peran untuk mensosialisasikan apa-apa saja yang tidak boleh terhadap sampah, mereka (masyarakat) terkesan membiasakan hal itu terjadi. Karena adanya kebiasaan-kebiasaan masyarakat lokal itu yang membuat 'kayaknya kita harus disini nih' untuk menyebarkan awareness kepada masyarakat kalau sampah itu tidak boleh dibuang ke sungai, tidak boleh dibakar dan lainnya," terang Namira, Selasa (9/5/2023).
Menyadari bahwa sosialisasi saja tidak cukup, Namira dan Yayasan Sayap Proyek Indonesia juga melakukan aksi door to door untuk melakukan pengutipan sampah dan membagikan tong sampah ke rumah masyarakat sekitar. Namira dan Yayasan Sayap Proyek Indonesia juga rutin mengajak masyarakat melakukan aksi bersih-bersih lingkungan sekitar daerah Bukit Lawang.
Namira dan Yayasan Sayap Proyek Indonesia kerap mengumpulkan masyarakat sekitar untuk mensosialisasikan mengenai manfaat dari pembuatan ecobrick dan bank sampah.
"Kita tidak bisa hanya melakukan sosialisasi 'gak boleh gini, gak boleh gitu', kita harus door to door, harus merangkul dan mendekatkan diri ke masyarakat, melakukan penyuluhan lebih dalam dan memberikan suatu benefit, jadi selain mereka bisa mengumpulkan sampah mereka, mereka juga bisa mendapatkan uang dari salah satunya dengan pembuatan ecobrick dan trash bank," jelas Namira.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait