MEDAN, iNewsMedan.id - Sektor industri perkelapasawitan merupakan salah satu prioritas nasional. Indonesia sebagai produsen terbesar dunia dengan total produksi CPO/CPKO tahun 2021 mencapai 54 juta ton.
Untuk multiplier effect ekonomi industri ini sekitar 750 triliun rupiah per tahun dengan kontribusi nilai devisa ekspor CPO/CPKO dan produk turunannya mencapai USD 35,79 miliara atau sekitar 500 triliun rupiah/tahun.
Bahkan, industri kelapa sawit DN mampu menyediakan lapangan kerja sekitar 2,5 juta tenaga kerja langsung dan memberikan penghidupan layak bagi sekitar 21,4 juta orang.
Dirjen Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Merrijantij Punguan Pintaria mengatakan, industri perkelapasawitan hulu - hilir nasional juga memiliki peran strategis secara kualitatif. Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, perlu disyukuri bahwa sumber daya kelapa sawit sebagai andalan kegiatan ekonomi rakyat masyarakat.
"Penggunaan kelapa sawit untuk pangan dan energi menjadi salah satu solusi permasalahan nasional dan global. Saat ini, Indonesia mampu memberikan sumbangsih bagi masyarakat dunia dengan pasokan minyak sawit untuk keperluan pangan dan bahan bakar terbarukan. Maka itu, kami menyambut baik dengan kegiatan Pameran/Exhibition Palmex 2022 ke 12 di Kota Medan," katanya, dalam sambutan Pameran Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Palmex 2022 yang digelar di Hotel Santika Medan pada 25-27 Oktober 2022 mendatang, Selasa (25/10/2022).
Merrijantij menjelaskan, seluruh pemangku kepentingan perkelapasawitan nasional dapat terus meningkatkan kinerja secara optimal, untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
"Kami yakin industri kelapa sawit bagian dari solusi ketahanan ekonomi nasional khususnya dalam pemenuhan pangan dan energi. Diharapkan bagi peserta pameran agar menyampaikan hal-hal positif tentang kelapa sawit," jelasnya.
Dia mengungkapkan, kepada Kadin Provinsi Sumut agar menjadi fasilitator pelaku usaha perkelapasawitan di lingkup regional sehingga bisa berkiprah dikancah global melalui Palmex Indonesia.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Kadin Sumut, Jonner Napitupulu mengungkapkan, selama dua tahun ini dunia usaha mengalami masa-masa sulit dengan pembatasan sosial skala besar. Namun, pada Oktober 2022 ini, kurva pandemi mulai landai dan kita bisa melewati dan kembali menjalani ekonomi bisnis yang produktif.
"Setelah vakum selama 2 tahun, akhirnya Pameran Palmex Indonesia 2022 kembali digelar. Ekonomi bisnis yang sudah mulai pulih ini memberikan semangat bagi pecinta sawit yang nantinya bisa berkolaborasi lagi. Lewat spirit inklusif dan kooperatif ini, visi dan misi dari Kadin bisa terwujud dan kami mengharapkan adanya banyak kontrak bisnis dalam kegiatan ini," ungkapnya.
Director PT Fireworks Indonesia Susan Tricia menambahkan, setelah dua tahun tertunda oleh pandemi, PT Fireworks Indonesia kembali menggelar pameran satu-satunya kelapa sawit terbesar di Indonesia. Pameran bertaraf internasional ini dihadiri oleh 150 brand dari 5 negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Cina. Diperkirakan jumlah pengunjung yang akan hadir mencapai 4.000 orang.
"Palmex Indonesia bertujuan mempertemukan perusahaan hulu dan hilir kelapa sawit dan juga industri pendukungnya untuk berkumpul, saling bersoalisasi dan bertukar informasi serta pengembangan teknologi terbaru hingga masalah dan tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait