Setelahnya, dokter-dokter di India menggunakan cangkok kulit untuk merekonstruksi wajah, sejak 800 SM. Prosedur operasi plastik itu dikenal dengan nama Sushruta Samhita, yang juga digunakan untuk menguatkan ajaran kebaikan dan menjauhkan masyarakat dari ajaran keburukan pada masa India kuno. Sushruta Samhita diambil dari nama Sushruta, yang kerap disebut sebagai bapak bedah plastik.
Di China juga diketahui adanya operasi bibir sumbing pertama yang dilakukan, yakni di sekitar abad ke-4. Sementara di Roma, ada kasus pasien yang kelebihan kulit di sekitar mata dan kemudian diangkat dengan cara dibedah. Fakta-fakta di Roma tersebut dikuak dari ensiklopedia Aulus Cornelius Celcus yang melakukan dokumentasi atas studi kasus itu.
Namun demikian, operasi plastik baru berkembang pesat di abad ke-19 dan 20, kala perang mulai banyak terjadi. Kemajuan operasi plastik sangat terlihat di dunia medis Amerika Serikat (AS) dan Eropa. John Peter Mettauer merupakan ahli bedah plastik pertama AS kelahiran Virginia tahun 1787. Melansir laman Perhimpunan Ahli Bedah Plastik AS, Mettauer melakukan operasi perdana di tahun 1827 dengan prosedur rancangannya sendiri.
Perang Dunia I merupakan momen di mana operasi plastik banyak dilakukan kepada para korban perang. Momen tersebut bahkan meningkatkan standar operasi plastik. Sebab, kasus yang dialami bukan lagi hanya seputar pergeseran tulang hidung atau luka mulut, melainkan hancurnya bagian rahang, hidung, dan bibir, dengan luka parah (bahkan sampai pecah) akibat tembakan senjata modern. Dengan begini, maka pengobatan menuju pemulihan harus dilakukan dokter dengan cara yang lebih inovatif.
Seiring waktu, berbagai dokter ahli operasi plastik pun bermunculan. Mereka datang dari beragam negara di Eropa, seperti Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, hingga Austria-Hungaria. Para dokter tersebut mengabdikan diri mereka untuk menangani korban perang yang membutuhkan operasi plastik usai Perang Dunia I. Sementara itu, di AS ada dokter bedah plastik lain setelah era Mettauer, yakni Varaztad Kazanjian asal Boston dan Vilray Blair yang berasal dari St. Lois, Missouri.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait