Kopassus juga mendirikan monument Achmad Kirang di Markas Sat-81 Gultor Cijantung.
4. RA Fadillah
Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Cijantung, Jakarta Timur. RA Fadillah merupakan salah satu kapten Kopassus yang gugur saat menumpas Gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Riau pada 1958. Dia memimpin Kompi B yang mendarat di Bengkalis untuk menguasai pertahanan musuh di Lubuk Jambi, Riau, sekaligus mengamankan ladang minyak yang tersebar di Pekanbaru.
Resimen ini harus menghadapi tantangan berat dengan melintasi sungai lebar dan hutan rawa ketika diguyur hujan. Karena medan yang berat, rencana penyergapan yang awalnya direncanakan pukul 09.00 WIB urung terlaksana karena pasukan baru tiba pukul 12.00 WIB. Ketika sampai, Desa Cangar yang menjadi markas musuh telah dikosongkan. Kelompok RA Fadillah tiba-tiba bertemu dengan pasukan musuh yang berjumlah banyak.
Pasukan kemudian dihujani peluru selama 3 menit tanpa henti. Angkatan Udara mengirimkan pesawat B-25 untuk memberikan bantuan tembakan udara, namun pilotnya terkena tembakan sehingga pesawat harus kembali ke pangkalan di Tanjung Pinang. Pasukan pemberontak akhirnya bisa dipukul mundur. Namun, RA Fadillah bersama seorang prajurit Kopassus lainnya tertembak dan gugur pada 2 April 1958.
Editor : Ismail
Artikel Terkait