get app
inews
Aa Text
Read Next : Pj Gubernur Sumut Puji TNI: Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif

Diguyur Hujan Lebat, Ratusan Warga di Banyumas Terpaksa Mengungsi Dari Rumah

Selasa, 15 Maret 2022 | 16:29 WIB
header img
Ratusan warga mengungsi di Balai Desa Gebangsari Banyumas akibat rumah mereka kebanjiran. (Istimewa)

PURWOKERTO, iNews.id - Ratusan warga dilaporkan mengungsi setalah sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas diguyur hujan lebat sejak Senin (14/3/2022) malam hingga Selasa (15/3/2022) dini hari. 

Bencana banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Sumpiuh, Tambak dan Kemrajen. Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto mengatakan hujan lebat yang terjadi sejak Senin (14/3) malam mengakibatkan sejumlah sungai di Kecamatan Sumpiuh meluap, yakni Sungai Sengon, Sungai Srengseng, Sungai Reja, dan Sungai Angin, sehingga menggenangi lima desa dan satu kelurahan. 

Menurutnya, wilayah yang terdampak banjir terdiri atas Kelurahan Sumpiuh, Desa Pandak, Desa Kuntili, Desa Kemiri, Desa Karang Gedang, dan Desa Selandaka dengan tinggi genangan air berkisar 30-100 sentimeter. 

"Pagi tadi kami sedang mengupayakan evakuasi terhadap sekitar 100 warga lanjut usia yang bermukim di Grumbul Rawa Badak, Desa Pandak, ke PAUD atau tempat yang lebih tinggi. Kami juga telah memberikan bantuan makanan untuk warga yang terdampak banjir," ujarnya. 

Dia mengharapkan banjir di Kecamatan Sumpiuh segera surut karena hujan mulai reda. "Alhamdulillah di beberapa titik sudah mulai surut," kata Suryanto. 

Selain banjir, kata dia, bencana tanah longsor juga menimpa rumah milik Goman, warga Desa Banjarpanepen RT 01 RW 01, Kecamatan Sumpiuh, hingga rata dengan tanah. 

Namun demikian, dia mengatakan bencana tanah longsor tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. 

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat ini tim dari BPBD Kabupaten Banyumas, Kecamatan Sumpiuh, Polsek Sumpiuh, Koramil Sumpiuh, dan sukarelawan sudah menyebar ke sejumlah lokasi banjir untuk melakukan penanganan darurat termasuk membantu korban tanah longsor," katanya. 

Sementara di Desa Kedungpring, Kecamatan Kemranjen, banjir akibat luapan Sungai Gatel menggenangi ruas jalan nasional di jalur selatan Jateng sehingga arus kendaraan dari arah Yogyakarta dan sebaliknya harus berjalan secara bergantian karena tinggi genangan air sempat mencapai pinggang orang dewasa. 

Dalam rekaman video yang beredar melalui WhatsApp, Kepala Desa Kedungpring Sugiono mengatakan banjir akibat luapan Sungai Gatel tersebut juga sempat masuk ke dalam gedung Kantor Desa Kedungpring. 

"Kami pemerintah dapat segera melakukan normalisasi terhadap aliran Sungai Gatel karena ini (banjir) sudah dua kali terjadi, pada November 2020 dan sekarang di bulan Maret 2022," kata Sugiono. 

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui BPBD setempat langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanganan terhadap bencana banjir dan tanah longsor. 

"Dari SAR sudah turun, TNI-Polri juga sudah turun. Kita sudah bergerak cepat, tinggal mengidentifikasi saja. Saya juga akan ke sana (lokasi bencana, red.)," katanya. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan berdasarkan data sementara ada tiga titik pengungsian, yakni di Desa Pandak, Prembun, dan Gebangsari. 

Menurut dia, jumlah pengungsi pada Senin (14/3) malam hingga Selasa (15/3) dini hari dilaporkan mencapai kisaran 6.000 warga namun saat sekarang sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing karena banjir berangsur surut. 

Ratusan warga mulai mengungsi akibat banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Banyumas. Salah satu tempat pengungsian adalah Balai Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut