Oleh: Quisha Rahma Chandra
MEDAN, iNewsMedan.id - Jalanan yang setiap harinya selalu dipenuhi dengan kemacetan kendaraan, akhirnya pada hari Minggu berubah menjadi ruang publik yang segar dan bersih dari polusi udara dan asap kendaraan yang mengganggu.
Hal ini terjadi karena program kegiatan Car Free Day oleh pemerintah kota Medan untuk memberikan waktu dan tempat bagi masyarakat Kota Medan berolahraga, bermain bagi anak-anak serta aktivitas jual beli.
Setiap Minggu pagi pukul 6 hingga 10 pagi, jalanan sekitar paru-paru kota Medan, Lapangan Merdeka akan ditutup untuk Car Free Day dan dipenuhi oleh lautan manusia. Car Free Day pun telah menjadi agenda rutin yang dinantikan.
Dibalik penantian CFD, tersimpan kisah perjuangan para pedagang yang menjadikan program ini sebagai ladang keuntungan. Masyarakat kota Medan seperti berbagi ruang publik di pusat kota sebegai pengunjung, pedagang, pihak keamanan, atau komunitas yang ingin berbagi kegiatan.
Penggunaan ruang publik Car Free Day terlihat seperti dibagi secara adil. Bagi pengunjung, Car Free Day adalah momen untuk berolahraga, bersantai bersama keluarga, atau sekadar menikmati suasana kota yang lebih segar. Bagi komunitas, Car Free Day adalah waktu untuk berkumpul dan berinteraksi dengan lebih dekat satu sama lain.
Namun, bagi para pedagang, Car Free Day adalah ajang pertaruhan untuk meraup keuntungan. Ternyata sering sekali dibalik ramai suara panggilan ajakan membeli pedagang, ada perjuangan yang besar oleh mereka agar dapat menghasilkan keuntungan yang sepadan.
Editor : Chris