Perwakilan Masyarakat Dairi: Penolakan Terhadap PT DPM Tidak Mewakili Masyarakat Lingkar Tambang

MEDAN, iNewsMedan.id - Masyarakat Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menyambut baik kehadiran PT Dairi Prima Mineral (PT DPM) dan berharap perusahaan tersebut segera beroperasi. Mereka menegaskan bahwa kelompok yang menolak operasional PT DPM tidak mewakili masyarakat lingkar tambang. 

Koordinator Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang (Almas Lintang), Sahbin Cibro, menyatakan bahwa kelompok yang menolak PT DPM tidak mewakili warga setempat dan sebagian besar tidak dikenal oleh masyarakat lingkar tambang. 

Baca Juga

Festival LIKE KLHK: Wujud Apresiasi Pemerintah Indonesia kepada Aktor Pelestari Lingkungan 

"Mereka memprovokasi masyarakat kami untuk menolak PT DPM, tetapi umumnya mereka adalah pendatang dan tidak dikenal oleh kami. Jangan pernah mengklaim mewakili masyarakat Dairi. Di antara mereka mungkin ada satu atau dua orang dari Dairi, tetapi mereka hanya oknum dan tidak mewakili kami," kata Sahbin dalam keterangan tertulis, Senin (2/9). 

Sahbin menegaskan bahwa masyarakat sekitar sangat mendukung operasional PT DPM karena diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan. 

"Bagaimana sikap masyarakat Dairi terhadap PT DPM? Kami sangat mendukung operasional DPM untuk meningkatkan perekonomian, khususnya di Kabupaten Dairi. Seperti halnya tambang di daerah lain yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan, ekonomi, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal," tambahnya. 

Baca Juga

Sabam Sibarani: DPRD dan Warga Dairi Dukung Beroperasinya PT DPM 

Sahbin berharap agar PT DPM segera beroperasi karena kontribusinya sudah dirasakan oleh masyarakat melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan, termasuk Corporate Social Responsibility (CSR). 

"Kontribusi PT DPM sudah jelas terasa, terutama di bidang CSR. Mereka sudah memberikan makanan tambahan untuk balita dan lansia, serta memberikan beasiswa pendidikan ke luar negeri agar anak-anak Dairi bisa bekerja di tambang di daerah mereka sendiri," ujarnya. 

Editor : Ismail