JAKARTA, iNewsMedan.id - Menkominfo, Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink telah mendapatkan izin beroperasi di Indonesia.
Unit satelit SpaceX itu memperoleh izin untuk beroperasi sebagai penyedia layanan internet untuk konsumen ritel dan telah mendapatkan lampu hijau untuk menyediakan jaringan setelah mendapat izin terminal bukaan sangat kecil (VSAT).
Mengutip Reuters, Indonesia merupakan negara ketiga di Asia Tenggara tempat Starlink akan beroperasi. Malaysia mengeluarkan lisensi kepada perusahaan tersebut untuk menyediakan layanan internet pada tahun lalu, dan sebuah perusahaan yang berbasis di Filipina menandatangani kesepakatan dengan SpaceX pada tahun 2022.
“Starlink telah memenuhi seluruh persyaratan yang diperlukan untuk beroperasi secara komersial di Indonesia,” ujar Budi Arie kepada Reuters dikutip, Kamis (9/5/2024).
Budi Arie menambahkan, Starlink akan melakukan uji coba Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan ini dan peluncuran secara resmi diharapkan dilakukan setelahnya.
Saat beroperasi di Indonesia, Starlink akan bekerja sama dengan penyedia akses jaringan lokal untuk mematuhi regulasi.
"Pemerintah berharap Starlink dapat menyediakan layanan internet hingga ke pelosok Indonesia," tuturnya.
Starlink milik SpaceX memiliki sekitar 60 persen dari sekitar 7.500 satelit yang mengorbit bumi yang didominasi bidang internet satelit.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa akan segera mengumumkan realisasi investasi Starlink di Indonesia. Pengumuman kemungkinan akan dilakukan beberapa pekan lagi di Bali.
"Sebentar lagi kami akan meluncurkan Starlink di Indonesia, dan menurut saya ini sangat bagus. Kami akan meluncurkannya kapan saja dalam waktu dua minggu dari sekarang," ujar Luhut dalam acara 'Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth' di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Luhut menambahkan, saat ini pihak Starlink telah mengantongi lisensi dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Editor : Odi Siregar