get app
inews
Aa Read Next : Siap Lawan Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut, Ijeck: Jangan Ada Pola-pola Fitnah

Sikapi Pilgubsu 2024, BMI Sumut: Kami Lebih Memilih Edy Rahmayadi daripada Mendukung Bobby Nasution 

Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:59 WIB
header img
Sekretaris DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut, Maruli Manogang Purba, SH., MH (iNewsMedan.id/Ismail)

MEDAN, iNewsMedan.id - Sekretaris DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut, Maruli Manogang Purba, SH., MH, dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada alasan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mencalonkan Bobby Nasution dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Nopember 2024  yang akan datang.

Penegasan ini disampaikan Maruli saat ditanya sejumlah wartawan terkait keinginan Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Joko Widodo itu maju sebagai kandidat calon Gubsu Periode 2024-2029 mendatang. 

Maruli menjelaskan bahwa kader Banteng Muda Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama poros kader muda PDIP memiliki banyak pertimbangan, khususnya melihat dinamika perjalanan demokrasi di Indonesia belakangan ini dengan segala pertimbangan tersebut kami akan meminta agar DPP PDI Perjuangan tidak mengusung Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumut yang akan diusung oleh PDIP.

"Sekali lagi, kami menegaskan penolakan kami terhadap pencalonan Bobby Nasution maju dalam Pilgubsu dan kami akan menyerukan kepada DPP PDIP untuk tidak merekomendasikan Bobby Nasution sebagai calon gubernur," ujar Maruli, Jumat (22/3). 

Penolakan terhadap Bobbi lantaran Maruli menyoroti fenomena keengganan beberapa tokoh Sumatera Utara untuk maju dalam Pilgubsu, akibat adanya kekhawatiran akan terjadinya ketidakadilan dalam kompetisi pilkada, disebabkan kehadiran Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo dalam kontestasi Pilgubsu tersebut.

"Sekilas, dalam pandangan hukum, tidak ada yang salah dengan majunya Bobby. Namun, kita harus melihat dinamika demokrasi yang sedang terjadi di Indonesia saat ini," sebut Maruli.

"Belajar dari proses pelaksaan Pilpres yang baru saja dilaksanakan dimana kita bisa melihat dengan jelas betapa massifnya keterlibatan alat-alat kekuasaan dalam memenangkan salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Campur tangan kekuasaan itu sudah menjadi pengetahuan umum yang tidak bisa dibantah," imbuh Maruli.

Di samping itu, kekhawatiran akan dominasi politik dinasti juga menjadi perhatian serius bagi BMI Sumut, terutama dengan kemunculan rencana partisipasi istri Bobby, Kahiyang Ayu, dalam kontestasi Pilkada Kota Medan.

"Dalam pandangan regulasi, mungkin tidak ada masalah, tapi dalam pandangan keadilan demokrasi, ini tidak benar. Apakah kita akan membiarkan dinasti politik?" tegas Maruli. 

Disisi lain Maruli sangat mengapresiasi kesiapan eks Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, untuk maju dalam Pilgubsu. Menanggapi langkah Edy Rahmayadi untuk maju dalam pilgubsu, Maruli mengapresiasi keberaniannya sebagai upaya melawan politik dinasti yang ingin berkembang di Sumatera Utara. 

"Tentu kita mengapresiasi keberanian Pak Edy Ramayadi. Beliau berani melawan arus besar kekuatan politik dinasti kekuasaan saat ini yang ingin diperkenalkan dalam kepemimpinan Sumatera Utara," ujarnya. 

Dia juga mencatat kerjasama baik antara Edy Rahmayadi dan PDIP sebagai indikasi bahwa tidak ada resistensi terhadap kepemimpinan Edy terhadap garis perjuangan PDIP Sumatera Utara.

"Kolaborasi dan kerjasama yang baik antara Pak Edy Ramayadi dan PDIP Sumatera Utara selama kepemimpinan Pak Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara periode 2018 - 2023 menunjukkan bahwa tidak ada resistensi terhadap kepemimpinan Pak Edy, meskipun Pak Edy Rahmayadi dalam Pilgubsu 2018 yang lalu tidak didukung oleh PDIP tetapi Justru selama kepemimpinan pak Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara banyak kebijakan pembagunan Pemerintah Propinsi Sumut didukung penuh oleh PDIP Sumut, bahkan PDIP sebagai pendukung utama dari kebijakan pembangunan tersebut," jelasnya. 

Namun, Maruli menegaskan bahwa keputusan akhir PDIP akan ditentukan oleh DPP PDIP dan DPD PDIP Sumut, dan BMI Sumut sebagai sayap Partai akan tegak lurus tunduk terhadap keputusan Partai. Namun sebagai catatan ketika andaikata pada akhirnya nanti yang muncul hanya ada dua calon Gubsu yakni Boby Nasution dan Edy Rahmayadi, BMI kata Maruli yakin dan pastikan suara dari kader muda PDI Perjuangan dan massa tradisional PDIP Sumut cenderung akan memilih Edy Rahmayadi dari pada Bobby Nasution. 

"Dalam segala hal, kami akan tetap menghormati keputusan partai, namun kami akan tetap menyampaikan sikap kami sebagai suara dari kaukus muda atau kader muda partai," pungkas Maruli.

Editor : Ismail

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut