MEDAN, iNewsMedan.id - BPJS Ketenagakerjaan menargetkan di tahun 2026 mendatang mampu melindungi 70 juta pekerja. Upaya mencapai target tersebut memerlukan lompatan besar mendorong angka peserta aktif yang saat ini jumlahnya mencapai 36 juta pekerja.
BPJS Ketenagakerjaan kembali menghadirkan sebuah gebrakan lewat sosialisasi masif di seluruh desa yang tersebar di penjuru tanah air dengan tetap mengusung tema "Kerja Keras Bebas Cemas".
Cara ini dinilai tepat karena ekosistem desa menyimpan potensi jutaan pekerja di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) yang mayoritas belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, beserta seluruh jajarannya meluncurkan kampanye ini secara simbolis dengan memukul alu lesung bersama dengan para pemangku kepentingan yang hadir. Kegiatan ini turut diikuti secara serentak oleh 10 wilayah lainnya di seluruh Indonesia.
Anggoro menegaskan, BPJS Ketenagakerjaan saat ini tengah fokus menggarap sektor pekerja bukan penerima upah. Sebagian besar mereka berada di ekosistem desa.
"Apa yang kami lakukan ini juga sejalan dengan yang diinginkan Presiden Joko Widodo untuk memulai pembangunan dari yang paling luar, yaitu desa dan kelurahan. Jika melihat data, 65 persen pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah terdapat di sana, sehingga perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan juga sebaiknya dimulai dari desa," kata Anggoro, Kamis (27/7/2023).
Dalam peluncuran program kerja keras bebas cemas masuk desa, BPJS Ketenagakerjaan juga menyuguhkan sebuah aksi teatrikal yang menceritakan berbagai risiko yang setiap harinya mengancam para pekerja, mulai dari risiko kecelakaan kerja, kematian dan kesulitan finansial saat memasuki hari tuanya.
Adanya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan tentu menjadi sebuah solusi agar para pekerja bisa kerja keras bebas cemas.
Anggoro menjelaskan, agar kampanye ini berjalan lebih optimal, tentu BPJS Ketenagakerjaan membutuhkan dukungan dari seluruh unsur ekosistem desa mulai dari perangkat desa, Bhabinkamtibmas dan juga perisai.
"Sinergi ini dirasa sangat penting untuk mempercepat edukasi kepada masyarakat desa terkait beragam manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.
Editor : Odi Siregar