"Awal mula sama istri mulai produksi kecil-kecilan dari subuh sampai jam 9 malam, masih nawarin roti. Kita enggak kenal istirahat," ujarnya.
Kemudian pada 2016, dia pindah ke Ciamis. Deni dan istri akhirnya mulai mempekerjakan 1-2 karyawan. Lalu pada 2017, Sari Rasa Bakery mulai melebarkan sayapnya ke Kota Garut. Saat itu, dia juga sudah memiliki tenaga pemasaran untuk memasarkan produknya.
Usaha roti Deni pun terus berkembang hingga ke kota-kota lainnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah pada 2018-2019. Saat ini, dia telah memiliki sekitar 40 karyawan.
Adapun produksi bakpia sekitar 5.000 pax per hari, dengan harga Rp4.000 per pax. Sementara roti sekitar 20.000 dengan harga Rp700 per biji (harga reseller). Dengan demikian, jika dikalkulasi, omzetnya rata-rata sehari sekitar Rp30-an juta.
Namun usahanya sempat mengalami tantangan saat pandemi Covid-19. Penjualan menurun dan sejumlah karyawan memilih pindah.
“Ketika pandemi itu ada penurunan sekitar 50 persen, tapi alhamdulillah terus bertahan sampai 2023 ini,” ucapnya.
Deni saat ini memasarkan produknya dengan memanfaatkan media sosial. Ke depan, dia ingin usahanya dapat lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja agar jumlah produksi dapat meningkat. Selain itu, dia ingin lebih memperluas cakupan pemasaran produknya hingga ke seluruh Indonesia.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Kisah Sukses Pengusaha Muda Jual Bakpia dan Roti, Omzet Rp30 Juta Sehari
Editor : Odi Siregar