get app
inews
Aa Read Next : BMW M 1000 RR Seharga Rp1,8 Miliar Mejeng di IIMS 2024

Kisah Sukses Ndo Lina, Single Mom yang Jualan Kerupuk Goreng Pasir Gunakan Moge di Demak

Jum'at, 12 Januari 2024 | 11:00 WIB
header img
Kisah Sukses Ndo Lina, Single Mom yang Jualan Kerupuk Goreng Pasir Gunakan Moge di Demak. (Foto: Wijayakusuma)

DEMAK, iNewsMedan.id - Kisah sukses Ndo Lina jualan kerupuk goreng pasir menggunakan moge menarik untuk diketahui. Single mom yang berdomisili di Demak, Jawa Tengah, ini juga sempat viral di media sosial.

Pengusaha UMKM sukes itu bernama Herlinah atau sering disapa Ndo Lina berusia 36 tahun, warga Desa Ngelokulon, Kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah. Sebelum usaha kerupuk dia sempat merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai sekuriti.

Dia bersama putrinya kemudian pulang kampung halaman di Demak. Selain karena keadaan saat itu, dia memtuskan pulang kampung ke Demak karena kondisi kedua orang tuanya sudah renta.

"Saya single mom sudah 16 tahun berjuang sendiri, dulunya merantau ke Jakarta sempat kerja di bagian sekuriti, ya karena keadaan akhirnya pulang kampung," ujar Lina di kediamannya, Kamis (11/1/2024).

Dia menceritakan, awal mula datang di Demak, sempat bingung mau kerja apa. Sementara dia harus memenuhi kebutuhan putrinya.

Didorong tekad yang keras, dia kemudian meneruskan usaha orang tuanya berjualan kerupuk. Untuk memasarkan kerupuk, dia sering mengunggah ke media sosial tentang aktivitasnya berjualan.

Caranya yang nyentrik berjualan menggunakan motor gede (moge) lalu viral di media sosial. Usahanya ini melejit dengan banjir pesanan. 

Dia mengungkapkan, alasan menggunakan moge berwarna pink itu dalam berjualan. Setiap sore dia menggunakan moge tersebut untuk menemui para pelanggannya yang telah menanti.

"Itu motor keluarga," katanya.

Usahanya semakin berkembang pesat setelah videonya menggunakan moge viral di media sosial. Bukan dari kalangan Demak dan sekitarnya, pesanan kerupuk goreng pasirnya juga datang dari luar kota hingga luar negeri.

"Di Facebook juga banyak. Ya banyak yang sayang, suka tapi yang julid juga banyak tapi itu hal biasa," katanya.

Dia menyampaikan rutinitasnya, setiap hari di waktu fajar mengolah adonan kerupuk lalu pagi harinya mulai dijemur. Sedangkan sore, dia mulai menjual kerupuk ke pasar tradisional, lalu pada malam hari dia menggoreng kerupuk tersebut.

"Hujan-hujan, kepanasan, kena debu sudah biasa saua jalani," katanya.

Editor : Odi Siregar

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut