MEDAN, iNewsMedan.id - Setelah Ganjar Pranowo diumumkan sebagai Capres oleh PDIP pada Jumat (2u1/4/2024), sejumlah parpol langsung tancap gas mengikuti PDIP. Partai Hanura dan PPP sudah menyatakan akan mendukung Ganjar Pranowo.
Polemik terjadi setelah aksi saling sindir antar siapa parpol yang mendahului dan mengikuti. Ada Parpol yang merasa sebagai pelopor, ada Parpol yang merasa paling berhak. Ekspresi elit Parpol tersebut menjadi bukti kesombongan sebagai karakter utama elit Parpol.
"Gagasan koalisi besar antar Parpol sejak awal ditawarkan bukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Tetapi untuk mengakomodasi kepentingan elit Parpol itu sendiri," ujar Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) Sutrisno Pangaribuan dalam pesannya, Sabtu (29/4/2023)
Ada Parpol yang kuatir tidak mampu bertahan di parlemen, ada pula Parpol yang ingin masuk parlemen. Akibatnya muncul polemik ala "taman kanak- kanak".
Dia mengatakan, para elit parpol seharusnya membahas kerjasama untuk memperkenalkan Ganjar Pranowo sebagai capres, bukan saling sindir tentang hak kesulungan terhadap Ganjar Pranowo.
"Jangan sampai simpati rakyat berkurang kepada Ganjar Pranowo, akibat kelakuan elit Parpol pendukungnya," ujar dia.
Strategi memperkenalkan Ganjar Pranowo sebagai Capres yang simetris dengan Joko Widodo tentu diterima publik dengan baik. Akan tetapi harus dibarengi oleh tindakan yang saling menerima dan saling menghargai.
Kerjasama antara Parpol parlemen dengan non parlemen, antara Parpol dengan kelompok relawan harus dibangun atas kesadaran bersama akan tujuan utama memenangkan Capres Ganjar Pranowo. Semangat gotong royong harus menjadi dasar dari perjuangan, sehingga tidak ada pihak yang lebih dominan dari pihak lainnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta