JAKARTA, iNewsMedan.id - Kisah sukses pengusah garam bernama Sanim menarik untuk diulas. Sebab, ia merupakan mantan tukang becak yang tidak tamat SD.
Lewat kerja keras dan tekad yang kuat, Sanim mampu membuktikan bahwa kesuksesan bukanlah suatu hal yang sulit digapai, dan tak melulu untuk mereka yang berpendidikan tinggi.
Sanim, pria asal Cirebon, Jawa Barat, hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 4 SD. Kondisi ekonomi keluarga yang tak mampu, membuat Sanim harus berhenti sekolah dan kerja serabutan membantu orang tua.
Karena memiliki keterbatasan pendidikan, Sanim pun memilih bekerja sebagai tukang becak. Ia mulai bekerja mencari pelanggan dari pagi hingga sore hari. Terik matahari, banyaknya polusi, keringat bercucuran menjadi kawannya setiap hari. Ironisnya, perjuangan Sanim menjadi tukang becak dari pagi hingga sore hari tak memberikannya banyak pendapatan. Dia pun mencari peluang untuk pekerjaan lain guna mendapatkan uang tambahan.
Tidak disengaja, kala itu ada lowongan besar-besaran sebagai buruh pabrik. Sontak, Sanim mendaftarkan diri untuk menjadi buruh di tempat itu. Berharap, dengan pekerjaan barunya, bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Seiring berjalannya waktu, keuangan keluarganya pun mulai membaik. Tetapi Sanim kemudian memilih tidak melanjutkan pekerjaannya di pabrik dan mengundurkan diri untuk membuka usahanya sendiri.
Pengunduran diri Sanim sebagai buruh pabrik karena dia melihat peluang bisnis garam yang bisa lebih maju jika dimanfaatkan dengan baik. Sanim pun memulai usaha produksi garam bersama sang istri di sekitar rumahnya.
Editor : Odi Siregar