"Jadi saya di jam operasional restoran akan bekerja, setelah tutup saya tidur, kemudian bangun tengah malam dan memposisikan diri sebagai bos untuk memikirkan bisnis saya. Lalu saya tidur lagi dan paginya bangun untuk berbelanja, bersiap dan membuka restoran," tuturnya.
Kerja kerasnya tidak sia-sia. Bahkan kini Apung memiliki tiga restoran di sana. Pelanggannya yang datang beragam. Dia memperkirakan, pengunjung WNI sekitar 30-40 persen, bule 10 persen, dan sisanya Asia campuran.
Dia pun berbagi saran bagi yang ingin bisnis di luar negeri. Menurut pengusaha kuliner ini, kerja keras sangat penting untuk mencapai kesuksesan.
"Saya ini lulusan SD. Kalau saya sukses butuh 15 tahun, kalau sekolah butuh 5 tahun. (Sarannya) Jangan hanya kerja, kalau kerja ya bener-bener kerja. Sisa waktu luang kita pakai untuk berpikir peluang apa yang harus diambil untuk mendapat tambahan uang," kata Apung.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Kisah WNI Lulusan SD Sukses Jadi Pengusaha Kuliner, Punya 3 Restoran di Amerika
Editor : Odi Siregar