Tim peneliti tercengang dengan penemuan kondisi dinding yang terpelihara dengan baik, kadang-kadang hingga ketinggian beberapa meter. Padahal dindingnya terbuat dari batu bata lumpur yang dijemur dan berada di bawah air selama lebih dari 40 tahun.
Pelestarian yang baik ini disebabkan oleh fakta bahwa kota itu hancur dalam gempa bumi sekitar tahun 1350 SM, di mana bagian atas tembok yang runtuh mengubur bangunan. Yang menarik adalah penemuan lima bejana keramik yang berisi arsip lebih dari 100 tablet berhuruf paku.
Mereka berasal dari periode Asyur Tengah, tak lama setelah bencana gempa bumi melanda kota itu. Beberapa loh tanah liat, yang mungkin berupa huruf, bahkan masih berada di dalam amplop tanah liatnya.
Para peneliti berharap penemuan ini akan memberikan informasi penting tentang akhir kota periode Mittani dan awal pemerintahan Asyur di wilayah tersebut.
"Hampir merupakan keajaiban bahwa tablet runcing yang terbuat dari tanah liat yang tidak dibakar bertahan selama beberapa dekade di bawah air," kata Peter Pfalzner.
Artikel ini telah terbit di SINDOnews.com dengan judul Reruntuhan Kota Tua Muncul dari Dasar Sungai Tigris, Ditemukan Struktur Istana dan Artefak Berharga
Editor : Jafar Sembiring