get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Sumut Sukses Amankan Event Aquabike, Angkat Reputasi Danau Toba di Mata Dunia

7 Fakta Kasus Oknum Bintara Aniaya Perawat dan Sekuriti di RS Bandung

Kamis, 10 November 2022 | 16:07 WIB
header img
Para Oknum Polisi yang Terlibat Penganiayaan di RS Bandung Bintara Berpangkat Bripda. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Bintara berpangkat Bripda terhadap perawat dan sekuriti Rumah Sakit Bandung di Jalan Mistar Medan, hingga saat masih diperiksa di Propam Polda Sumatera Utara. 

Berikut fakta penganiayaan yang dilakukan oknum polisi terhadap perawat dan sekuriti Rumah Sakit Bandung yang terjadi pada Minggu (6/11/2022) lalu. 

1. Keluar Barak tanpa Sepengetahuan Pengawas dan Senior 

Sebelum terjadinya aksi penganiayaan terhadap perawat dan sekuriti Rumah Sakit Bandung Jalan Mistar, Medan pada Minggu (6/11/2022) pagi lalu. Para oknum polisi yang terlibat kasus tersebut keluar dari barak tanpa izin kakak senior dan pengawas.

Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang (Kabid)  Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2022).

"Tidak ada izin, ya (keluar)," katanya. 


2. Para Oknum Bintara Nongkrong dan Minum Alkohol

Kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (6/11/2022) pagi berawal dari empat orang yang sama-sama berteman dan saling mengenal antara Bripda T, Debye seorang mahasiswi, Ayu seorang perawat RS Bandung dan Iten seorang mahasiswi. Meraka nongkrong di salah satu kafe dan meminum alkohol.

Setelah itu pukul 04.00 WIB mereka menuju hotel memesan dua kamar. Karena Iten dan Ayu mabuk, agar tidak ribut keluar kamar mereka dikunci dari luar oleh Bripda T. Tetapi, Ayu marah dan menelpon kawan-kawannya sekuriti RS Bandung dan perawat bernama Wanda Winata.

Mereka kemudian datang berama kawan-kawannya. Setelah kunci kamar dibuka terjadi cekcok mulut antara Bripda T, sekuriti dan perawat.

3. Salah Satu Oknum Polisi Tidak Terima Dikatakan Sekuriti 

Salah satu oknum polisi yang melakukan penganiayaan terhadap perawat Rumah Sakit Bandung di Medan tidak senang dikatakan sekuriti oleh korban. Hal tersebut memicu kemarahan Bripda T. 

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, saat di sana sempat terjadi cek-cok antara Bripda T, sekuriti RS Bandung dan Wanda. Saat berdebat, diduga Wanda dan sekuriti RS Bandung mengeluarkan kalimat yang menyinggung Bripda T. Mereka mengatakan Bripda T seorang sekuriti, bukan polisi.

"Ada kata-kata dari seseorang sekuriti ataupun perawat RS Bandung mengatakan ke Bripda T 'samanya kita sekuriti, samalah kita securiti'," kata Hadi kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).

Dari cekcok mulut itu, Bripda T dengan beberapa sekuriti dan salah seorang perawat Wanda Winata di salah satu Hotel. pukul 05.00 WIB, Bripda T bersama 6 temannya dan 1 warga sipil mendatangi RS Bandung dan Bripda T lansung menunjuk Wanda Winata, secara spontan empat orang teman Bripda T  memukuli Wanda Winata hingga mengalami lebam di wajah.

Bahasa itulah, yang memantik kemarahan Bripda T. Dia  kemudian menghubungi teman satu letingnya untuk mendatangi korban di RS Bandung. Korban pun akhirnya dihajar, hingga babak belur.

4. Para  Pelaku Penganiayaan Bintara Masih Berpangkat Bripda 

Para oknum polisi yang melakukan penganiayaan terhadap perawat dan sekuriti di Rumah Sakit Bandung Jalan Mistar, Medan Bintara berpangkat Brigadir Dua (Bripda). 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut