Sementara itu saat pelantikan, Gubernur Edy Rahmayadi meminta kepada keduanya untuk mempercepat serapan anggaran daerahnya masing-masing.
Menurut Edy Rahmayadi, penyerapan anggaran sangat mempengaruhi inflasi. Kini inflasi di Sumut sudah mencapai 5,6%. “Inflasi ini ibarat tensi, batasnya 3 plus minus 1%, lewat dari situ berarti dia tensinya tinggi, hati-hati kalau dia plus semakin tinggi, bisa stroke, kalau minus bisa masuk kuburan, inilah inflasi,” kata Edy.
Edy juga meminta agar kepala daerah yang baru dilantik segera melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak, agar program pembangunan daerah berjalan dengan baik. “Sayangi rakyat, cintai rakyat sepenuh hati anda, konsolidasi, lakukan lobi politik dalam rangka kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok,” kata Edy.
Edy juga berpesan agar keduanya melakukan tata kelola keuangan pemerintahan yang baik dan benar. Dimulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban.
Selain itu, keduanya juga diminta untuk memberantas narkoba. Untuk melawan narkoba diperlukan sinergi yang ketat oleh seluruh pihak. “Narkoba ini harus kita selesaikan, kita harus bersama-sama melawan ini,” katanya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kapolda Sumut RZ Panca Putra Simanjuntak, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut Rahmansyah Sibarani, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief Sudarto Trinugroho.
Editor : Ismail